Evidence Based Diagnostics digunakan untuk menentukan diagnosis suatu penyakit agar seorang klinisi atau dokter dapat menentukan terepi yang tepat.
Diagnosis adalah hubungan antara penemuan klinik dan intervensi.
Dasar-dasar diagnosis adalah :
- Anamnesis : Berisi "Sacred Seven*" dan "Fundamental Four**"
- Pemeriksaan Fisik ( Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi )
- Pemeriksaan Penunjang ( misalnya pemeriksaan laboratorium )
Diagnosis terdiri dari beberapa macam, yaitu :
- Diagnosis etiologi ( penyebab penyakit )
- Diagnosis anatomi ( kelainan makroskopis atau mikroskopis )
- Diagnosis fungsional ( kelainan fungsi organ tubuh )
- Diagnosis psikiatri ( kelainan jiwa )
- Diagnosis psikososial ( kelainan psikis dan sosial )
Diagnosis yang tepat harus berdasarkan :
- Informasi dan karakterisik tes diagnostik.
- Penggunaan prosedur tes diagnostik.
- Jenis tes diagnostik yang digunakan.
* Sacred Seven meliputi :
- Lokasi keluhan ( dibagian mana ? )
- Onset dan kronologis ( kapan terjadinya ? )
- Kuantitas keluhan ( seberapa sering terjadi ? )
- Kualitas keluhan ( rasanya seperti apa ? )
- Faktor yang memperberat
- Faktor yang memperingan
- Analisis sistem yang meneyertai keluhan utama ( keluhan penyerta )
** Fundamental Four meliputi :
- Riwayat penyakit sekarang ( RPS )
- Riwayat penyakit dahulu ( RPD )
- Riwayat penyekit keluarga ( RPK )
- Riwayat sosial dan ekonomi
Alur Diagnosis
5 Alasan Perlu Dilakukan Tes Diagnostik
- Memastikan diagnosis pada keluhan pasien.
- Screening penyakit yang tak mempunyai keluhan.
- Mendapatkan informasi prognosis pada pasien yang penyakitnya sudah jelas.
- Monitoring terapi terhadap manfaat dan efek samping.
- Memastikan seseorang tidak menderita penyakit.
----CONTINGENCY TABLE----
TEST DIAGNOSTIK
- Sensitivity : indeks prosentase yang menunjukkan kemampuan uji diagnosis baru dalam mendeteksi adanya suatu penyakit kalau memang ada penyakitnya berdasarkan uji diagnosis baku emas. (A/(A+C))
- Specificity : indeks yang menunjukkan kemempuan uji diagnostik yang sedang diteliti dalam mendeteksi tidak adanya penyakit bila memang tidak ada penyakit berdasarkan uji diagnosis baku emas. (D/(D+B))
- Accuracy : kesesuaian secara keseluruhan antara uji diagnosis baru yang sedang diteliti dengan uji diagnosis baku emas. ((A+D)/(A+B+C+D))
- Predictive Value : gambaran prevalensi dan karakteristik penyakit pada penelitian. Predictive value positif menyatakan benar ada penyakit (A/(A+B)). Predictive value negatif menyatakan mamang tidak ada penyakit (D/(D+C)).
- Likehood Ratio : proporsi probabilitas stelah dilakukan tes. digunakan untuk memperkirakan ketepatan adanya suatu penyakit atau kelainan pada saat tes dilakukan. Positive likehood ratio (A/(A+C) : B/(B+D)). Negative likehood ratio (C/(A+C) : D/(B+D)).